Senin, 18 Oktober 2010

SEJARAH PEMBENTUKAN SLBA BUDI NURANI KOTA SUKABUMI


Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya olah pikir manusia tentang memaknai pentingnya arti suatu pendidikan  secara formal dewasa ini muncul berbagai istilah sebagai respon pemerintah dalam mengaktivasikan betapa pentingnya arti sebuah pendidikan terlepas dari ada dan tidak adanya suatu Jordan keterbatasan, istilah – istilah tersebut di khususkan bagi mereka yang secara fisik memiliki keterbatasan. Beberapa istilah tersebut antara lain : penyandang cacat ( penca ) yang pada akhirnya mengalami perkembangan bahasa menjadi anak berkebutuhan khusus ( ABK ), pendidikan internasi dan pendidikan intusif. Beberapa istilah itu banyak di gunakan di beberapa sekolah yang mana di dalamnya mereka dapat menerima sejumlah siswa yang secara aksesibilitasnya memiliki keterbatasan. Sekolah – sekolah tesebut berkembang sampai ke daerah – daerah kecil seperti halnya kota Sukabumi. Namun beberapa tahun jauh sebelum berkembangnya pendidikan / penanganan secara khusus kepada anak berkebutuhan khusus maka secara mendasar mereka harus mendapatkan pendidikan dasar sebagai wujud kesesuaian mereka dengan dunia pendidikan. Terlebih dpenyandang cacat di pandang sebagai seseorang yang tidak mampu untuk melakakukan berbagai aktivitas dan kreativitas mereka,  kehadiran mereka hanya menambah beban dan masalah terutama bagi keluarga mereka tidak sedikit mereka terkucilkan dari masyarakat serta tidak jarang mereka di eksploitasikan di jadikan sebagai budak untuk merauk segala keuntungan yang sebesar – besarnya oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab, melihat hal demikian salah seorang pakar pendidikan yang saat itu beliau menjabat sebagai Dosen Trisakti Bpk. Prof. Dr. Ahmad Tagor berinisiatif untuk mendirikan sekolah luar biasa ( SLB ) yang bertempat di kota Sukabumi.
            Di awal tahun 70an perealisasian rencana tersebut terbentuk dengan didirikannya SLB dibawah naungan Yayasan Budi Nurani yang berlokasi di Jalan Babakan Sirna No.116, di Sekolah tersebut  di kembangkan pendiidkan bagi anak yang memliki klasifikasi kecacatan tuna wicara / tuli,bisu ( tuna rungu yang di lambangkan dengan B) dan mereka yang memiliki kecacatan keterbelakangan mental ( tuna grahita ) yang di lambangkan denga C. pada perkembangan selanjutnya karena di rasakan betapa petingnya penanganan bagi mereka yang memili keterbatasan penglihatan maka pada tahun 1985 di bentuklah sekolah luar biasa yang menapung siswa – siswa yang memiliki klasifikasi cacat netra yang dilambangkan dengan A ( SLBA ) yang berkerja sama dengan beberapa lulusan pendidikan luar biasa UPI dan UNINUS Bandung yang berlokasi di Jalan Otista No. 103 dengan kepala sekolahnya pada saat itu yakni Drs. Syarif Hidayat dan ketua Yayasan yang di pegang oleh Dra. Raharja yang merupakan istri dari Bapak Muhammad Tagor. Di sekolah tersebut menampung sejumlah 2 orang siswa dengan satu orang tenaga pengajar. Dalam mengikuti  proses belajar mengajar mereka menggunakan lahan garasi mobil rumah Ibu Raharja yang pada waktu pagi hari di rubah menjadi klas untuk mereka belajar disana. Di awal tahun 1986 lokasi sekolah tersebut di pindahkan ke kawasan Citamiang kecamatan Baros Kota Sukabumi yang mengalami peningkatan dengan lima orang siswa dan tiga orang tenaga pengajar dan tepat di bulan Desember 1986 lokasi SLBA Nurani di alihkan ke Jalan Lio Belandongan Komplek Propelat No.216 sebagian tanah tersebut merupakan wakaf dari Ibu Teja Ningsih Anwari yang mana beliau pada saat itu sebagai istri bupati Kabupaten Sukabumi dan sebagian yang lainya merupakan pemberian dari Alumni STIGH Holand Belanda, sejak saat itu SLBA berani tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya Jumlah para siswa dan para pendidik yang membina sekaligus mengarahkan siswa – siswa mereka memberikan pengajaran baik secara formal maupun nonformal dan pula di bekali dengan keterampilan untuk keberlangsungan hidupnya di masa mendatang sebagai lulusan SLB yang kreatif mandiri dan Inofativ dan SLB tersebut bermitra dengan bebepa donator dari perusahaan baik di dalam maupun di luar Kota berbagai Instansi Pemerintahan, beberapa LSM, dan beberapa donator perseorangan yang secara ikhlas menyumbangkan/ membantu bagi keberlangsungan panti dan sekolah tersebut berkat hasil kerja keras dan ke gigihan para pengajarnya tersebut seiring dengan mewujudkan persamaan dan keseragaman pendidikan yang di programkan pemerntah maka mulai tahu 1995 lulusan SLTP LN Budi Nurani melanjutkan pendidikannya di SMU PGRI 1 Baros dan sejak saat itu pihak sekolah menggandeng dengan beberapa sekolah yang lain seperti SMU N 4 Kota Sukabumi, SMU Muhammadiyah Bayangkara dan  MAN 1 Kota Sukabumi yang sampai pada saat ini masih menjadi mitra SLBA Budi Nurani di samping itu bagi beberapa lulusan SLBA Budi Nurani setelah mereka menamatkan pendidikannya dari SMU maka mereka dapat melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi yang sampai pada saat ini tercatat bebepara Perguruan Tinggi baik swasta maupun Negeri yang membina lulusan dari sekolah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar